Jumat, 17 April 2009

PENDERAN

PENDEDERAN IKAN KAKAP MERAH (Lutjanus johnii)



A. Persiapan Wadah Pemeliharaan

Sebelum dilakukan pemeliharaan benih, terlebih dahulu tempat atau bak yang akan digunakan untuk memelihara benih tersebut harus dalam keadaan bersih terutama dari bibit atau sumber penyakit, untuk itu maka dilakukan pembersihan bak, pembersihan bak ini dilakukan dengan cara menyikat dinding serta bagian dasar bak samapi bersih yang sebelumnya bak tersebut sudah direndam dengan kaporit selama 2 hari dengan dosis 5-20 ppm. Apabila bak sudah bersih kemudian bak disis dengan air laut, air laut yang masuk kedalam bak sebelumnya terlebih dahulu disaring menggunakan filter bag yang dipasang di pipa peralon tempat pemasukan air.
Setelah bak siap maka proses penebaran dapat dilakukan, benih yang ditebar merupakan benih yang berumur 35 hari (D35) hasil dari pemeliharaan di heacthery lara selama 35 hari. Proses pemindahannya dilakukan dengan sangat hati-hati karena pada saat itu benih masih dalam keadaan yang kurang setabil.

Karena jarak heacthery pemeliharaan larva dengan tempat pendederan sangat dekat maka pemindahannya sendiri hanya menggunakan ember. Pemindahan dan penebaran dilakukan pada pagi hari dimana kondisi suhu masih dalam keadaan yang optimal sehingga benih yang ditebar tidak banyak mngalami kematian, untuk padat tebarnya sendiri yaitu 2 ekor/liter.

B. Pemberian Pakan

Dari pertama penebaran benih yaitu pada saat benih berumur 35 hari pakan yang diberikan yaitu pellet jenis love larva No 3 dan karena pendederan merupakan kegiatan untuk dijual atau dbesarkan otomatis benih harus cepat didalam pertumbuhannya dengan begitu maka proses pendederan akan berjalan lebih cepat serta baya operasional akan lebih sedikit untuk tu maka pakan yang diberikan merupakan pakan yang mempunyai kualitas serta kuantitas yang tinggi misalnya saja pakan pellet dengan kandungan protein 40%, setelah benih berumur 40 hari (D 40) dan bukaan mulutnya semakin besar otomatis pellet love larva tidak cocok lagi untuk diberikan, maka pakan yang selanjutnya diberikan adalah pellet A1 3 yang ukurannya lebih besar dari ukuran pellet love larva, selain itu juga ditambah dengan moist. Untuk menjaga daya tahan tubuh ikan terhadap penyakit serta untuk menambah nafsu makannya maka pakan yang diberikan dicampur dengan vitamin C terlebih dahulu dengan dosis pemberiannya yaitu untuk 1 kg pakan maka vitamin C yang diberikan yaitu 1-2 grm. Adapun frekuensi pemberian pakannya diberikan 2 kali sehari yaitu pagi dan sore hari sedangkan untuk dosis pemberian pakannya diberikan secara adlibitum.

C. Pengelolaan Kualitas Air

Pengelolaan kualitas air merupakan suatu kegiatan didalam pendederan yang bertujuan untuk menyediakan lingkungan hidup yang optimal bagi benih yang kita pelihara untuk bisa hidup, tumbuh dan berkembang sehingga diperoleh kelangsungan hidup dan pertumbuhan benih yang maksimal.
Bentuk kegiatan pengelolaan kualitas air dalam wadah pemeliharaan benih antara lain pemberian aerasi, penyiponan, pergantian air serta enggunakan sistem air mengalir 24 jam. Pemberian aerasi dimaksudkan agar kandungan oksigen terlarut (DO) dalam air menjadi meningkat dalam ranga menyuplai O2 bagi benih, sedangkan penyiponan serta pergantian air di bak pemeliharaan bertujuan untuk membuang feses, metabolit amonia, CO2 dan sebagainya keluar wadah pemeliharaan.
Bahan yang tidak bermanfaat dan bahkan dapat merugikan bagi benih tersebut biasanya tersedimentasi d dasar wadah pemeliharaan, untuk itu maka cara yang tepat untuk membuangnya dengan dilakukan penyiponan. Penyiponan pada bak pemeliharaan benihnya sendir dilakukan 2 kali sehari yaitu pagi dan sore hari setelah ikan selesai diberi pakan dan dilakukan dengan sangat hati-hati agar benih tidak ikut tersedot oleh alat sipon. Setelah selesai disipon kemudian dlakukan pergantian air lama dengan air baru sekitar 75% sehingga lingkungan pemeliharaan benih akan kembal segar.

D. Sampling

Sampling pada saat pemeliharaan benih dilakukan untuk mengetahui pertumbuhan benih dan juga untuk mengetahui kelangsungan hidupnya, pada saat sampling dilakukan perhitungan, pengukuran panjang dan beratnya. Sampling ikan sendiri dilakukan seminggu sekali dengan mengambil benih secara acak sebanyak 10% dari jumlah benih yang dipelihara.

E. Greeding dan Panen

Greeding atau pemilihan ukuran dilakukan pada saat terjadi ketidak seragaman ukuran benih didalam wadah pemeliharaan, karena dengan banyaknya benih dengan ukuran yang tidak seragam didalam satu wadah pemeliharaan akan mengakibatkan persaingan pakan yang cukup tinggi serta akan memicu terjadinya kanibalisme antar benih. Greeding sendiri dapat dilakuka setiap 4-5 hari sekali atau tergantung dari keidak seragaman ukuran benih yang ada dalam satu wadah pemeliharaan.
Setelah selesai greeding biasana akan menimbulkan luka pada bagian bneih yang disebabkan oleh alat serok ataupun alat greedingnya sendiri yang apabila tidak segera diobati maka lama kelamaan luka tersebut akan semakin parah dan pada akhirnya akan menimbulkan kematian pada benih. Untuk mecegah terjadinya kematian pada ikan yang disebabkan oleh luka akibat greeding maka dilakukan pengobatan yaitu dengan cara benih yang selesai digreeding kemudian langsung direndam dengan akriflavin selama 30-60 menit ddalam bak dan bak tersebut merupakan tempat yan selanjutnya akan digunakan untuk pemeliharan.
Pemanenan benih kakap merah di pendederan dilakukan setelah masa pemeliharaan mencapai 60 hari atau pada saat benih mencapai ukuran 5 cm, pemanenan dilakukan dengan mengurangi air dibak pemeliharaan setelah air di bak berkurang kemudian benih ditangkap dengan menggunakan scope net.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ads: 468x60

muhamad wasis muslimin budidaya perairan